Dukungan pemerintah terlihat saat LPI dideklarasikan di E-Plaza Semarang, Kawasan Simpang Lima, Minggu (24/10/2010). Tampak hadir perwakilan Pemprov Jateng dan Pangdam IV/Diponegoro Mayjen Langgeng Sulistiyono.
LPI menggelar acara peluncuran di Semarang, Minggu siang kemarin, untuk mengumumkan klub peserta dan jadwal dimulainya kompetisi.
Pihak LPI mengklaim bahwa kompetisi yang dianggap tandingan dan tidak sah oleh PSSI ini diikuti oleh 17 klub dan mulai berkomperisi pada tanggal 8 Januari tahun depan.
Dari daftar klub peserta yang rencananya akan mengikuti kompetisi LPI beberapa diantaranya juga saat ini mengikuti kompetisi Liga Super Indonesia dan Divisi Utama yang berada dibawah naungan PSSI.
Klub-klub tersebut adalah: Arema, Persebaya, Persema, Persibo, Persis, PSM, PSMS, PSPS, dan Semen Padang, belum ada tindakan resmi dari PSSI terkait klub yang juga mengikuti dua kompetisi tersebut namun sebelumnya pihak PSSI telah menegaskan bahwa mereka akan menindak klub-klub yang tampil di kompetisi selain dalam payung PSSI.
Arya Abhiseka, general manager Bidang Liga LPI. Mengatakan ke-17 klub tersebut telah sepakat atas regulasi umum, panduan dasar liga dan simulasi jadwal pertandingan. Setiap klub akan mendapat bantuan permodalan dari konsorsium LPI. Dengan menerapkan sistem bagi hasil, klub-klub diharapkan memiliki kemandirian dalam keuangan serta profesional dalam pengelolaan.
Modal awal yang diberikan ke setiap klub bervariasi, tergantung hasil audit yang telah dilakukan oleh pengelola LPI. Modal ini diberikan agar setiap klub peserta terlepas dari ketergantungan pada dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Sayangnya Arya enggan mengungkapkan bantuan dana terhadap klub-klub tersebut.
Sesuai kesepakatan bersama klub, pembagian pendapatan LPI akan dilakukan berdasarkan 2 skema. Skema pertama adalah untuk pendapatan liga. Yang termasuk di dalamnya antara lain sponsor liga serta hak siar. Seluruh klub mendapatkan pendapatan sebesar 50 persen, klub juara mendapat tambahan bagian 30 persen, serta konsorsium LPI menerima 20 persen, dari jumlah uang yang masuk.
Sedangkan skema kedua mengatur pembagian hasil atas pendapatan pertandingan, misalnya sponsor lokal, hak siar dan tiket. Klub tuan rumah akan memperoleh bagian sebesar 75 persen dan tim tamu mendapatkan 25 persen.
Berikut klub-klub peserta LPI:
1. Arema, 2. Bali FC, 3. Batavia FC, 4. Bogor Raya FC, 5. Jakarta FC, 6. Manado United, 7. Maung Bandung Raya, 8. Medan Chiefs, 9. Persebaya Surabaya, 10. Persema Malang, 11. Persibo Bojonegoro, 12. Persis Solo, 13. PSM Makassar, 14. PSMS Medan, 15. PSPS Pekanbaru, 6. Semarang United, dan 17. Semen Padang.
LPI menggelar acara peluncuran di Semarang, Minggu siang kemarin, untuk mengumumkan klub peserta dan jadwal dimulainya kompetisi.
Pihak LPI mengklaim bahwa kompetisi yang dianggap tandingan dan tidak sah oleh PSSI ini diikuti oleh 17 klub dan mulai berkomperisi pada tanggal 8 Januari tahun depan.
Dari daftar klub peserta yang rencananya akan mengikuti kompetisi LPI beberapa diantaranya juga saat ini mengikuti kompetisi Liga Super Indonesia dan Divisi Utama yang berada dibawah naungan PSSI.
Klub-klub tersebut adalah: Arema, Persebaya, Persema, Persibo, Persis, PSM, PSMS, PSPS, dan Semen Padang, belum ada tindakan resmi dari PSSI terkait klub yang juga mengikuti dua kompetisi tersebut namun sebelumnya pihak PSSI telah menegaskan bahwa mereka akan menindak klub-klub yang tampil di kompetisi selain dalam payung PSSI.
Arya Abhiseka, general manager Bidang Liga LPI. Mengatakan ke-17 klub tersebut telah sepakat atas regulasi umum, panduan dasar liga dan simulasi jadwal pertandingan. Setiap klub akan mendapat bantuan permodalan dari konsorsium LPI. Dengan menerapkan sistem bagi hasil, klub-klub diharapkan memiliki kemandirian dalam keuangan serta profesional dalam pengelolaan.
Modal awal yang diberikan ke setiap klub bervariasi, tergantung hasil audit yang telah dilakukan oleh pengelola LPI. Modal ini diberikan agar setiap klub peserta terlepas dari ketergantungan pada dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Sayangnya Arya enggan mengungkapkan bantuan dana terhadap klub-klub tersebut.
Sesuai kesepakatan bersama klub, pembagian pendapatan LPI akan dilakukan berdasarkan 2 skema. Skema pertama adalah untuk pendapatan liga. Yang termasuk di dalamnya antara lain sponsor liga serta hak siar. Seluruh klub mendapatkan pendapatan sebesar 50 persen, klub juara mendapat tambahan bagian 30 persen, serta konsorsium LPI menerima 20 persen, dari jumlah uang yang masuk.
Sedangkan skema kedua mengatur pembagian hasil atas pendapatan pertandingan, misalnya sponsor lokal, hak siar dan tiket. Klub tuan rumah akan memperoleh bagian sebesar 75 persen dan tim tamu mendapatkan 25 persen.
Berikut klub-klub peserta LPI:
1. Arema, 2. Bali FC, 3. Batavia FC, 4. Bogor Raya FC, 5. Jakarta FC, 6. Manado United, 7. Maung Bandung Raya, 8. Medan Chiefs, 9. Persebaya Surabaya, 10. Persema Malang, 11. Persibo Bojonegoro, 12. Persis Solo, 13. PSM Makassar, 14. PSMS Medan, 15. PSPS Pekanbaru, 6. Semarang United, dan 17. Semen Padang.
0 komentar:
Posting Komentar