Sabtu, 09 April 2011

Liverpool VS Arsenal, Antara Benci dan Cinta

Meski bukan rival terberat, bukan berarti Arsenal adalah rival enteng. Dalam sejarah Liverpool, sering kali Arsenal membuat susah hidup the Anfielders. Namun, Liverpool juga tidak ragu untuk membuat statistik Arsenal menjadi merah.

Liverpool bertemu Arsenal pertama kali pada 28 Oktober 1893 di sebuah partai Divisi II. Ketika itu, pertandingan dilangsungkan di markas Arsenal, Stadion Manor Ground, dan tentu saja, Arsenal masih bernama Woolwich Arsenal. Musim itu, adalah penampilan debut kedua klub di liga sepakbola Inggris.
Pada pertandingan itu, Liverpool kalah 0-5. Ketika bermain di Anfield, pada musim yang sama, 1 Januari 1894, Liverpool berhasil membalas kekalahan itu dengan skor 2-0.
Barangkali, yang paling menyakitkan untuk Arsenal adalah ketika Bill Shankly membukukan trofinya yang pertama, juara Divisi I 1963-1964. Soalnya, Liverpool sudah memastikan gelar ada di tangan dengan mengalahkan Arsenal 5-0. Yang lebih menyakitkan lagi adalah Liverpool masih menyimpan 3 pertandingan tersisa.
Ada satu kisah yang bisa membuat rivalitas Liverpool dengan Arsenal menjadi tidak ada. Usai Perang Dunia I, Liga Inggris kembali bergulir pada 1919, dengan musim terakhir adalah 1914-1915.
Pada musim itu, Arsenal berada pada urutan ke-6 Divisi II. Namun, setelah pengitungan ulang gol rata-rata, Arsenal kemudian naik satu tingkat ke posisi lima.
steven-gerrard-cesc-fabregas-are-goalscorers-of-the-arsenal-liverpool-match
Divisi I 1919-1920 menambah peserta dari 20 menjadi 22 tim. Satu tempat diberikan kepada Chelsea, yang pada musim 1914-1915 berada di posisi ke-19, sehingga mereka mengalami degradasi. Satu tempat lagi, bisa menjadi milik Tottenham Hotspur, yang berada pada urutan ke-20. Atau bisa juga menjadi milik Barnsley atau Wolves yang menduduki posisi ke-3 dan ke-4 Divisi II. Akan tetapi, tempat itu justru diberikan kepada Arsenal yang berada pada urutan ke-5.
Banyak yang mengatakan keputusan kontroversial itu terjadi karena presiden Arsenal saat itu, Sir John Norris, adalah sahabat dekat John McKenna, presiden Liverpool dan juga Football League. Ini selamanya akan menjadi unsolved mystery.
Sepanjang lebih dari 200 kali pertemuan, Liverpool baru bertemu Arsenal di ajang antarklub Eropa pertama kali pada 2007-2008. Pada perempat final legpertama yang diadakan di Stadion Emirates, Arsenal ditahan Liverpool 1-1. Dan, pada leg kedua, Liverpool menang 4-2 dan melaju ke semifinal.
Sebenarnya, kalau mau jujur, rivalitas kedua klub tidak seimbang. Liverpool sudah menjuarai Piala/Liga Champion sebanyak lima kali, sedangkan Arsenal hanya menjadi runner-up pada musim 2005-2006.
Dari prestasi domestik, Liverpool sudah menjadi juara sebanyak 18 kali, Arsenal 13 kali. Okelah, Liverpool belum sekali pun menjadi juara Premier League, Arsenal sudah tiga kali.
Pada jaman modern, membandingkan Liverpool dengan Arsenal berarti membandingkan kedua manajernya, Rafael Benitez dan Arsene Wenger.
Pada musim pertamanya di Liverpool, Benitez langsung membuat gebrakan dengan membawa pulang trofi Liga Champion, pertama kali dalam 21 tahun. Menjelang musim 2005-2006, giliran trofi Piala Super Eropa menghiasi lemari trofi Liverpool.
“Ketika saya pertama kali datang, Liverpool sudah dua tahun tidak memenangi satu trofi pun. Tidak ada yang memprediksi kami akan menjadi juara Liga Champion tahun itu,” kata Benitez.
Wenger, sejak hadir di Arsenal musim 1996-1997, memiliki prestasi di tingkat domestik. Di Eropa? Wenger tidak beda dengan manajer-manajer Arsenal sebelumnya.
Meski demikian, Benitez bukannya tidak iri terhadap Wenger. Pelatih asal Spanyol itu berharap Liverpool bisa terus mempercayai dirinya dengan memberinya perpanjangan kontrak setiap kali kontrak lama hampir kadaluwarsa. Seperti halnya Wenger yang terus dipercaya untuk menangani Arsenal sejak 1996. Benitez berharap pihak manajemen Liverpool bisa terus memberinya dukungan, seperti halnya Arsenal terhadap Arsene.
“Penting untuk seorang manajer mendapatkan dukungan seperti itu. Misi jangka panjang adalah kunci jika seorang manajer ingin mendapatkan sebuahwinning team,” kata Benitez.
Dari segi statistik dan prestasi boleh saja Liverpool unggul, akan tetapi dari segi diplomasi antara manajer dengan pemain, agaknya Liverpool masa kini banyak belajar pada Arsenal.

0 komentar:

Posting Komentar

Zu Chi Hidayat © 2008. Design by :Yanku Templates Sponsored by: Tutorial87 Commentcute