Jumat, 31 Desember 2010

8 Tahun PSSI bersama Nurdin Halid, tak ada Prestasi mundurpun tak Mau

Sudah yang kesekian kalinya ketua Umum Nurdin Halid di Mintai turun dari Jabatan Sebagai Ketua umum PSSI, dan kesekiankalinya pun dia juga enggan turun dari jabatan Ketua Umum PSSI, ia beralasan bahwa sebagai ketua Umum akan menghormati Demokrasi, pada dasarnya Sepakbola sih tidak mengenal adanya sistem Demokrasi, karena ini adalah cabang Olahraga Prestasi, jika memang tidak mampu berbuat harusnya Malu dan mendengar harapan publik.
Nurdin sudah memimpin Sepakbola di Negeri ini sejak tahun 2003 dan sampai Sekarang, itu artinya sudah dua Periode Jabatan ia pegang, Ketua umum ini memang salah satu orang yang paling tidak punya Malu, mungkin jika seandainya ada predikat orang yang tidak tau malu akan menempatkan Nurdin Halid sebagai pemenangnya, lantas siapa yang akan menobatkan ia menjadi orang tak tahu malu? adalah pecinta Sepakbola/ Suporter tanah air yang berhak memilih, meskipun mereka (Supporter) tidak bisa mempengaruhi urusan rumah tangga PSSI.
Banyaknya suara agar Nurdin Halid turun sebenarnya sudah dia ketahui Sejak lama, mungkin karena saking terbiasanya Nurdin menilai terserah apa kata mereka, anjing Menggonggong Kafilah berlalu, yah mungkin Seperti itu, pada acara Interview di salah satu Station TV Swasta kemaren pagi ia benar-benar berapi-api kala Presenter(Indi Rahmawati) bertanya kepadanya tentang tuntutan Mundur, jawaban dia hanya diplomatis, Saya tidak akan pernah mau mundur dari Jabatan Ketua Umum PSSI sebelum masa jabatan habis.
Pada April tahun depan adalah masa berakhirnya jabatan ketua Umum PSSI, namun bisa jadi ia akan bertahan lebih lama, karena masih ada Sea Games 2011 bulan November, yah nangung Donk, sekalian akhir tahun atau tahun depannya lagi.. Duh Din,, din,, kata orang Jawa kamu itu Wis Ga duwe isi (ga punya Malu), cobalah anda sadar, kami ini pecinta sepakbola, sudah jenuh dengan kondisi seperti ini, selain jenuh prestasi juga jenuh melihat anda, Sadar itu Din…MAAF ya NURDIN kalau tulisan ini mengganggu anda, saya hanya menggunakan prinsip Demokrasi seperti yang anda utarakan sebelumnya,
Baca Selanjutnya - 8 Tahun PSSI bersama Nurdin Halid, tak ada Prestasi mundurpun tak Mau

Rabu, 29 Desember 2010

Sepakbola Indonesia Di Mata Dunia : Inggris & Italia Mendukung Revolusi Di Dalam Tubuh Organisasi PSSI

Selama ini, dunia mengenal sepakbola Indonesia sebagai tim Asia pertama yang lolos ke Piala Dunia, tepatnya di Prancis 1938. Kala itu, Indonesia mengenal olahraga sepakbola melalui sang penjajah. Di bawah bendera Dutch East Indies (Hindia Belanda), timnas ditaklukkan 6-0 di babak pertama sistem gugur oleh Hongaria, tim yang akhirnya keluar sebagai runner-up.

Namun, apa yang terjadi sesudah itu? Indonesia hanya sekali menembus babak akhir Olimpiade. Di Melbourne 1956, mereka sempat menahan imbang Uni Soviet tanpa gol, sebelum kalah 4-0 pada pertandingan ulang. Merah-Putih lolos ke empat edisi terakhir Piala Asia, tapi tak pernah beranjak dari babak grup. Di tingkat Asia Tenggara, timnas belum pernah mencicipi gelar juara dalam tujuh kali Piala AFF. Sedangkan di ASEAN Games, Indonesia pernah meraih medali emas dua kali, pada 1987 dan 1991.

Artinya, timnas paceklik gelar selama 18 tahun terakhir - sebuah catatan yang sangat mengkhawatirkan dan mengecewakan.

Korupsi di dalam tubuh organisasi Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI), ditambah lagi kompetisi Superliga Indonesia yang terbentur kendala jadwal yang sulit ditepati, kerusuhan penonton, dan masalah lainnya menjadi sorotan dunia.

Jika kumpulan redaksi dari sebuah media sepakbola global menyoroti masalah yang dihadapi Indonesia, tentunya mereka dapat menyumbangkan pikirannya, sekaligus menyampaikan kritik yang membangun.

Editor Inggris Ewan MacDonald mengaku tertarik dengan masalah-masalah yang dialami sepakbola Tanah Air. Ia pernah membaca tentang kasus presiden PSSI Nurdin Halid yang dijebloskan ke penjara, tapi kemudian menolak mundur. Menurut Ewan, revolusi adalah satu-satunya cara untuk mengatasi permasalahan Indonesia.

"Sebuah revolusi adalah yang paling ideal, tapi masalahnya di sini adalah FIFA tak akan membiarkan intervensi politik di dalam struktur sepakbola, dan revolusi tentunya harus dilakukan melalui dukungan publik. Jadi ini semua situasi yang berbahaya," ujar Ewan.

"FIFA sendiri mempunyai masalah korupsi, jadi akan sulit untuk melihat mereka mengatasi Indonesia secara benar, sementara di rumahnya sendiri mereka kacau!" tambahnya.

Ewan melanjutkan, masalah kompetisi lokal harus segera dibenahi, dan tim yang berlaga di Superliga harus bermain di kandangnya sendiri.

"Kunci lainnya terdapat pada kompetisi junior. Saya merasa, infrastruktur dalam hal lapangan dan kepelatihan adalah awal yang bagus. Dalam hal Superliga, upaya keras harus dilakukan agar stadion-stadion lebih aman, dan tim yang ingin memainkan laga kandangnya harus bermain ke stadion terdekat. Dan semua ini membutuhkan dana besar."

Direktur Italia Sergio Stanco mengakui, di negaranya memang jarang memperhatikan perkembangan sepakbola di Asia maupun Amerika Utara. Bahkan menurutnya, hanya sedikit fanatik yang menyaksikan sepakbola Amerika Latin. Para tifosi Italia tentunya lebih sering mengikuti Serie A dan Liga Champions. Tapi begitu mendengar masalah yang melanda Indonesia, Sergio ikut prihatin.

"Memang, masalah yang dihadapi Indonesia tidak mudah. Kami sendiri punya masalah skandal [Calciopoli] beberapa tahun lalu tapi tak banyak perubahan keorganisasian pada asosiasi sepakbola kami," tutur Sergio melalui e-mail kepada zuhidayat.blogspot.com Indonesia.

"Semua petinggi mempertahankan posisinya. Bahkan masih ada orang-orang yang sama selama 30 tahun terakhir dalam jabatan inti sepakbola Italia yang terlibat skandal-skandal.

"Cara-cara terbaik adalah membuka kemungkinan untuk membangun organisasi baru yang sungguh-sungguh, tapi hal itu saya akui tidak akan mudah.

"Semangat Indonesia harus dimulai dari fans, dan bukan dari organisasi. Membangun stadion yang nyaman dan memberikan kesempatan buat suporter 'bernafas' sepakbola. Itulah cara terbaik. Kami mempunyai masalah yang sama di Italia," tandas Sergio.
Baca Selanjutnya - Sepakbola Indonesia Di Mata Dunia : Inggris & Italia Mendukung Revolusi Di Dalam Tubuh Organisasi PSSI

Sabtu, 25 Desember 2010

Coba Kita Renungkan Timnas Indonesia

Ketika Timnas mengalami kekalahan para supporter Indonesia akan terus bertanya “kapan menangnya yah??”

Ketika seorang pemain Timnas bermain buruk mereka akan mencaci si pemain tersebut
Dan Ketika Timnas tak jua meraih kemenangan mereka akan berteriak buabarkan saja Timnas…

Padahal mereka telah berjuang keras untuk meraih kemenangan.
Simak aja curhatan seorang pemain Timnas kita yang terkenal dengan panggilan Bepe.

 ...Curhatan Bepe...

Serdadu Dan Narapidana

Sebagai pemain sepakbola nasional, saya atau kami lebih tepatnya banyak menghabiskan waktu di luar kota bahkan di luar negeri. Berbeda dengan ketika kita berada di klub, di Tim Nasional jadwal kami sangat ketat dan teratur. Semua pemain harus bermalam di asrama baik di Jakarta atau di kota mana pun kami berada. Sehingga secara otomatis kami kurang mempunyai waktu untuk bertemu dengan keluarga. Kami hanya akan bertemu keluarga jika mereka datang berkunjung di waktu siang, itu pun waktunya terbatas karena kami harus istirahat untuk berlatih kembali di sore harinya. Apalagi jika kami harus melakukan lawatan atau TC ke luar negeri, kadang memakan waktu 2 minggu atau bahkan 1 bulan. Sehingga secara psikologis hal tersebut sedikit banyak mengganggu psikologis kami, terutama bagi mereka yang sudah berkeluarga…

Saya teringat ketika suatu siang, kami berada di Oman bersama Tim Nasional. Suatu sore teman sekamar saya, Ponaryo Astaman terlihat gelisah. Beberapa kali dia berbicara dengan istrinya melalui telepon, dari nada bicaranya nampaknya hal tersebut sangat serius. Singkat cerita, ternyata anak Ponaryo sedang demam tinggi di Jakarta. Sebagai seorang ayah tentu sangat wajar jika dia sangat gelisah, akan tetapi apa yang dia bisa perbuat saat ini. Jarak yang sangat jauh membuat dia hanya bisa memantau melalui telepon. Mungkin lain cerita jika saat anaknya demam dia sedang berada di rumah, tentu dia mampu melakukan sesuatu untuk kesembuhan anaknya atau setidaknya secara psikologis keberadaan seorang ayah akan mampu menjadi obat kepada buah hatinya…

Cerita yang lain datang dari Firman Utina, suatu siang di Myanmar ketika saya, Aliyudin, Charis dan Ismed sedang bermain domino di kamar saya, tiba-tiba Firman masuk dan bekata “Sialan, anak gue ngga mau ngomong sama gue sekarang”, “Loh kenapa Man…??” sahut Ismed, “Iya, katanya papa tukang bohong, katanya besok pulang tapi ko ngga pulang-pulang, mau nangis gue dengernya”, jelas Firman…

Setali tiga uang dengan diri saya. Suatu saat ketika saya baru pulang dari lawatan bersama Tim Nasional selama 2 minggu di Oman, saya pernah mengalami kejadian yang membuat saya meneteskan air mata. Saat itu sepulang dari Oman, kami hanya diberi waktu 24 jam untuk bertemu keluarga, karena 5 hari kemudian kami akan berhadapan dengan Australia di Jakarta.

Waktu yang singkat itu betul-betul saya habiskan bersama keluarga saya, ternyata 24 jam adalah waktu yang teramat sangat singkat. Keesokan harinya saya harus kembali bergabung di Hotel Sultan dimana Tim Nasional melakukan pemusatan latihan, selama dalam perjalanan anak saya yang paling kecil Syaura duduk di pangkuan saya, dan keliatan sekali jika dia tidak ingin lepas dari saya saat itu. Saat mobil mulai saya memasuki parkiran hotel dan pada akhirnya berhenti, saya pun mulai memindahkan Syaura ke pangkuan istri saya…

Saat itu Syaura bertanya “Pipi mau kemana..??”, Saya pun menjawab “Pipi Gol dulu ya, nanti malam Pipi pulang ya..” Tanpa menjawab Syaura mulai memeluk istri saya dan terlihat mulai tergenang air di matanya, istri saya pun berkata “Udah pi jalan aja, paling nangis sebentar.” Dengan sedikit berat saya pun mulai turun dari mobil, kaca mobil pun dibuka dan sambil berdiri di pangkuan istri saya, Syaura mulai melambaikan tangan walaupun terlihat dengan sedikit terpaksa. Mobil pun perlahan mulai berjalan dan Syaura pun masih melambaikan tangan dengan posisi badan sedikit menjulur keluar dari kaca pintu mobil…

Tiba-tiba dengan sedikit melompat Syaura berteriak “Pipi ngga boleh gol, pipi ngga boleh gol…!!!” Jika saat itu istri saya tidak sigap, mungkin Syaura sudah terjatuh dari mobil. Melihat kejadian itu secara reflek saya mengejar mobil saya dan memegang anak saya tersebut. Tanpa saya sadari mata saya pun berkaca-kaca, sambil memeluk Syaura saya berkata “Iya, iya pipi ngga gol sayang,” dan Syaura pun menangis di pelukan saya. Ternyata setelah 2 minggu tidak bertemu dengan saya, waktu 24 jam tadi tidak cukup buat Syaura untuk melepas rasa kangennya kepada saya. Lebih mudah bagi saya untuk menjelaskan kepada Salsa dan Abel karena mereka sudah mengerti konsekuensi pekerjaan saya, akan tetapi menjelaskan kepada Syaura terasa sangat berat bagi saya…

Beberapa cerita tadi hanyalah ilustrasi dari beberapa hal yang terjadi di kalangan kami, para pemain nasional. Mungkin hal-hal semacam itu tidak pernah terlintas di benak masyarakat, mungkin masyarakat hanya melihat dari sisi-sisi yang positif saja. Menjadi pemain nasional selalu terlihat enak di mata banyak orang, mereka selalu berpikir jika menjadi pemain nasional, maka kita akan bergelimang fasilitas, sehingga hidup ini akan terasa mudah dan menyenangkan…

Saya tidak pernah memungkiri akan hal tersebut, akan tetapi di sisi lain banyak juga cerita-cerita mengharukan yang terjadi di antara kami, cerita-cerita sentimentil yang lebih tepat jika disebut sebagai pengorbanan kami sebagai pemain nasional. Oleh karena itu jika pada suatu ketika kami dihujat masyarakat, maka terkadang sedikit terlintas perasaan untuk meninggalkan seragam tim nasional dan hanya berkonsentrasi di klub masing-masing saja…

Persepakbolaan kita yang tak kunjung membaik adalah kesalahan kita bersama.
Saya setuju dengan komentar seorang Benny Dollo pada suatu ketika, “Di Indonesia, setiap klub hanya mencari sebuah kemenangan (dengan segala macam cara) tanpa mau meningkatkan kualitas permainan tim itu sendiri”. Mereka bangga hanya dengan memenangkan pertandingan, walau terkadang dengan cara yang tidak fair. Mereka bahkan tidak perduli dengan kualitas permainan tim mereka sendiri…

Masalah akan timbul ketika mereka bergabung dengan Tim Nasional, pemain yang terbiasa dengan suasana Liga Indonesia yang kurang kondusif, akan sulit beradaptasi dengan iklim pertandingan internasional. Parahnya lagi Tim Nasional kita sangat jarang mendapat kesempatan untuk mendapat ujicoba internasional, itu yang membuat Tim Nasional kita selalu gagap dalam setiap partai internasional…

Ini adalah masalah pokok dalam sepakbola kita. Suasana liga yang kompetitif dan kondusif akan bermuara kepada Tim Nasional yang kuat, dan kita tidak mempunyai itu. Satu hal lagi yang selama ini kita lupa, regenerasi pemain kita tidak berjalan sebagaimana mestinya, karena terlalu banyaknya pemain asing di setiap klub. Seharusnya 3 pemain asing dalam setiap klub sudah sangat ideal menurut saya. Di saat negara lain sudah memakai pemain berusia muda di Tim Nasional senior mereka, kita masih menggunakan tentara-tentara lama…

Bagaimana para pemain muda kita dapat berkembang jika mereka tidak mendapat kesempatan yang cukup di klub masing-masing. Ini yang luput dari radar para pengurus PSSI. Para pemain senior kita mungkin masih dapat dipergunakan, akan tetapi mereka juga butuh pelapis. Di samping untuk alasan regenerasi, hal tersebut juga akan berguna sebagai tekanan kepada para pemain senior, artinya setiap saat posisi mereka bisa tergeser. Untuk para junior, mereka juga bisa mulai belajar mendapatkan atmosfer sebuah laga internasional yang nantinya pasti sangat berguna untuk mereka. Itu baru sebuah iklim persaingan yang positif untuk kebaikan bersama..

Mengapa saya ibaratkan diri kami “Serdadu dan Narapidana”. (Serdadu) Karena kami adalah tentara paling depan yang berjuang untuk membela nama persepakbolaan Indonesia, walaupun dengan persenjataan yang minim (karena sistem iklim kompetisi yang sangat kurang kondusif). Dan ketika kami gagal, masyarakat tidak akan pernah mau tahu alasan apapun, mereka hanya tahu kami adalah para pesakitan perang yang pantas dicaci-maki tanpa mau tahu titik permasalahan yang sebenarnya, seperti seorang narapidana yang diseret ke terali besi..

Bagi kami para pemain mungkin hal tersebut sudah menjadi sebuah konsekuensi yang kami sudah perkirakan sebelumnya. Akan tetapi terkadang, bagi keluarga kami hal tersebut sedikit sulit diterima dan terkadang menimbulkan rasa frustasi…

Apapun keadaannya, saya sangat mengecam para pemain yang tidak berani datang, sengaja cedera atau menghindar dari kewajiban membela Tim Nasional Indonesia. Di negara maju, mereka rela melakukan apapun agar mendapatkan kesempatan bermain untuk negara mereka, karena itu adalah sebuah kebanggan dan tanggung jawab. Sedangkan di negara kita kesadaran itu masih sangat kurang. Di mata saya mereka adalah para “Pengecut”…

Sebagai “Serdadu maupun Narapida”, sejujurnya kami tidak pernah peduli. Apapun itu, kami tetap bangga menjadi pemain nasional, kami akan selalu bangga berjuang membela nama negara kami. Sebuah semboyan yang akan selalu kami ingat adalah “Bermainlah untuk dirimu, orang-orang yang kamu cintai(keluarga) dan lambang garuda di dadamu (Rakyat Indonesia)"
Baca Selanjutnya - Coba Kita Renungkan Timnas Indonesia

Jumat, 24 Desember 2010

Perkembangan Sepak Bola

Sepak bola nggak terbantahkan menjadi olahraga favorit mayoritas penduduk Planet Bumi. Apalagi salah satu event sepak bola paling megah akan di gelar Juni nanti. Ada beberapa info dari perjalanan sepak bola modern. Berikut infonya.


Tahun 1815
Elton College membuat peraturan baku sepak bola, yaitu peraturan Rugby

Tahun 1848
Aturan yang terkenal dengan nama Cambridge Rules muncul dan lebih disukai oleh banyak universitas dan akedemi di Inggris. Ini merupakan produk aturan sepak bola.

Tahun 1863
Sebelas klub sepak bola London bertemu di Freemason’s Tavers membuat aturan dasar bermain sepak bola. Disinilah awal dari terbentuknya Football Association (FA) Inggris ada.

Tahun 1868
FA memasukan aturan larangan menyentuh bola dengan tangan. Aturan ini sebagai penanda pecahnya sepak bola dengan Rugby.

Tahun 1888
William McGregor, direktur Aston Villa, membujuk 12 klub menyetujui jadwal partai kandang- tandang. Liga Inggris resmi berjalan tanggal 8 september 1888.

Tahun 1904
Federation Internationale de Football Association (FIFA). Dibentuk di Paris, Perancis.

Tahun 1930
Piala Dunia pertama di gelar di Uruguay 13 -30 Juli. Tuan rumah jadi juara setelah mengalahkan Argentina dengan skor 4 – 2.

Tahun 1956
Untuk pertama kalinya Piala Champions di gelar Di Perancis. Awalnya pesertanya hanya juara liga dari Negara- Negara Eropa. Tahun 1992 format di ubah menjadi Liga dengan menambah jatah peserta.

Tahun 1966
Tim Nasional Inggris Cuma mampu meraih Piala Dunia di tahun ini ketika menjadi tuan rumah.]

Tahun 1970
Brasil meraih Piala Dunia Ketiga kalinya. Hasilnya Piala Jules Rimet berhak dimiliki Brasil selamanya. Sayangnya, tahun 1983 Piala tersebut hilang. Keberadaannya masih menjadi sesuatu yang misterius sampai saat ini.

Tahun 1974
Jerman sukses jadi Jawara Piala Dunia. Tapi tim yang mencuri hati penonton adalah Belanda. Di bawah permainan Johan Cruyff, Belanda di kenal sebagai team Total Football.

Tahun 1985
Tragedi Heysel terjadi ketika Juventus dan Liverpool bertemu di final Liga Champions. Juve keluar sebagai juara. Sementara korban berjatuhan di pihak supporter Juve juga banyak.

Tahun 1986
Argentina menjadi Juara Dunia di Piala Dunia Meksiko. Selain partai final melawan Jerman Barat, aksi Gol “tangan tuhan” dan solo run Maradona melawan Inggris menjadi kisah Klasik sepak bola.

Tahun 1994
Aturan Golden Goal di perkenalkan. Aturan ini di buat untuk menghindari adu penalti ketika pertandingan berakhir seri setelah dua babak 45 menit. Team yang mencetak gol di babak perpanjangan waktu otomatis menang.

Tahun 1996
Golden Goal resmi di pake di turnamen besar Piala Eropa 1996. Tahun 1992, Silver Goal mengganti aturan ini, karena Golden Goal dianggap membuat pertandingan jadi nggak seru.

Tahun 1998
David Beckham menendang kaki Diego Simeone dalam pertandingan Inggris vs. Argentina. Dan dia mendapat Kartu Merah. Beckham jadi musuh bersama Public Inggris sepulangnya.

Tahun 1998
Di pimpin Zinedine Zidane, Perancis mengukir prestasi sebagai juara Piala Dunia 98 setelah mengalahkan Brasil di final.

Tahun 2002
Piala Dunia 2002 secara komulatif di tonton pemirsa sebanyak 28,8 milyar orang.

Tahun 2002
Brasil meraih Gelar Piala Dunia kelima (1958, 1962, 1970, 1994, 2002) setelah mengalahkan Jerman di Final. Bersama Italia, Jerman, Inggris, Argentina, Perancis, Brasil menjadi Negara favorit setiap Piala Dunia.

Tahun 2004
Setelah Piala Eropa 2004, baik Golden Goal dan Silver Goal di hapus dari aturan resmi sepak bola.

Tahun 2004
FIFA mengakui kalo sepak bola lahir di Cina. Sejak tahun 200 SM, sepak bola yang waktu itu di namakan Cuju sudah dimainkan. Sementara Inggris menjadi tempat lahirnya sepak bola Modern.

Tahun 2006
Italia meraih gelar keempatnya di Piala Dunia 2006 setelah mengalahkan Perancis di Final. Ada insiden kecil di Partai Final itu. Zinedine Zidane menanduk perut bek Italia, Marco Materazzi. Konon, Materazzi memprovokasi Zidane.

Tahun 2010
Pesta Sepak bola 2010 termegah di dunia akan di Gelar Juni nanti. 
Baca Selanjutnya - Perkembangan Sepak Bola

Selasa, 21 Desember 2010

10 Pemain Sepak Bola Terganteng


10. Van Persie (Belanda) >>> 6,57

9. Fabio Cannavaro (Italia) >>> 6,74

8. Gonzalo Higuain (Argentina) >>> 6,93

7. Fabregas (Spanyol) >>> 6,96

6. Yoan Gourcuff (Prancis) >>> 7,01

5. Kaka (Brazil) >>> 7,27

4. Iker Casillas (Spanyol) >>> 7,34

3. David Villa (Spanyol) >>> 7,37

2. Christiano Ronaldo (Portugal) >>> 7,44

1. Fernando Torres (Spanyol) >>> 7,87
 


AKU KO' NGGA' TERMASUK YA...???
Baca Selanjutnya - 10 Pemain Sepak Bola Terganteng

Dafrar tranfer Pemain Sepak Bola Termahal di Dunia

Sepakbola dunia memang ga’ ada hentinya….  Budget sebesar trilyunnan rupiah hanya untuk satu pemain saja rela dikeluarkan.

Berikut adalah daftar transfer 10 pemain sepak bola termahal di dunia:
1. Cristiano Ronaldo, dari Manchester United ke Real Madrid (2009), 80 juta poundsterling
2. Zinedine Zidane, dari Juventus ke Real Madrid (2001), 75 juta euro
3. Kaka, AC Milan ke Real Madrid (2009), 67.5 juta euro
4. Luis Figo, Barcelona ke Real Madrid (2000), 61 juta euro
5. Hernan Crespo, Parma ke Lazio (2000), 56 juta euro
6. Gaizka Mendieta, Valencia ke Lazio (2001), 48 juta euro
7. Rio Ferdinand, Leeds United ke Manchester United (2002), 47 juta euro
8. Andrey Shevchenko, AC Milan ke Chelsea (2006), 46 juta euro
9. Juan Sebastian Veron, Lazio ke Manchester United (2001), 46 juta euro
10. Ronaldo, Inter Milan ke Real Madrid (2002), 45 juta euro
Baca Selanjutnya - Dafrar tranfer Pemain Sepak Bola Termahal di Dunia

Minggu, 12 Desember 2010

Sejarah Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI)



  •  Sekilas Tentang PSSI
PSSI (Persatuan Sepakbola seluruh Indonesia ) yang dibentuk 19 April 1930 di Yogyakarta. Sebagai organisasi olahraga yang dilahirkan di Zaman penjajahan Belanda, Kelahiran PSSI betapapun terkait dengan kegiatan politik menentang penjajahan. Jika meneliti dan menganalisa saat- saat sebelum, selama dan sesudah kelahirannya, sampai 5 tahun pasca Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945, jelas sekali bahwa PSSI lahir, karena dibidani politisi bangsa yang baik secara langsung maupun tidak, menentang penjajahan dengan strategi menyemai benih – benih nasionalisme di dada pemuda-pemuda Indonesia.

•  Awal Mula Berdirinya PSSI
PSSI didirikan oleh seorang insinyur sipil bernama Soeratin Sosrosoegondo. Beliau menyelesaikan pendidikannya di Sekolah Teknik Tinggi di Heckelenburg, Jerman pada tahun 1927 dan kembali ke tanah air pada tahun 1928. Ketika kembali ke tanah air Soeratin bekerja pada sebuah perusahaan bangunan Belanda “Sizten en Lausada” yang berpusat di Yogyakarta. Disana ia merupakan satu – satunya orang Indonesia yang duduk dalam jajaran petinggi perusahaan konstruksi yang besar itu. Akan tetapi, didorong oleh jiwa nasionalis yang tinggi Soeratin mundur dari perusahaan tersebut.
Setelah berhenti dari “Sizten en Lausada” ia lebih banyak aktif di bidang pergerakan, dan sebagai seorang pemuda yang gemar bermain sepakbola, Soeratin menyadari sepenuhnya untuk mengimplementasikan apa yang sudah diputuskan dalam pertemuan para pemuda Indonesia 28 Oktober 1928 (Sumpah Pemuda) Soeratin melihat sepakbola sebagai wahana terbaik untuk menyemai nasionalisme di kalangan pemuda, sebagai tindakan menentang Belanda.
Untuk melaksanakan cita – citanya itu, Soeratin mengadakan pertemuan demi pertemuan dengan tokoh – tokoh sepakbola di Solo, Yogyakarta dan Bandung . Pertemuan dilakukan dengan kontak pribadi menghindari sergapan Polisi Belanda (PID). Kemudian ketika diadakannya pertemuan di hotel kecil Binnenhof di Jalan Kramat 17, Jakarta dengan Soeri – ketua VIJ (Voetbalbond Indonesische Jakarta) bersama dengan pengurus lainnya, dimatangkanlah gagasan perlunya dibentuk sebuah organisasi persepakbolaan kebangsaan, yang selanjutnya di lakukan juga pematangan gagasan tersebut di kota Bandung, Yogya dan Solo yang dilakukan dengan tokoh pergerakan nasional seperti Daslam Hadiwasito, Amir Notopratomo, A Hamid, Soekarno (bukan Bung Karno), dan lain – lain. Sementara dengan kota lainnya dilakukan kontak pribadi atau kurir seperti dengan Soediro di Magelang (Ketua Asosiasi Muda).
Kemudian pada tanggal 19 April 1930, berkumpullah wakil – wakil dari VIJ (Sjamsoedin – mahasiswa RHS); wakil Bandoengsche Indonesische Voetbal Bond (BIVB) Gatot; Persatuan Sepakbola Mataram (PSM) Yogyakarta, Daslam Hadiwasito, A.Hamid, M. Amir Notopratomo; Vortenlandsche Voetbal Bond (VVB) Solo Soekarno; Madioensche Voetbal Bond (MVB), Kartodarmoedjo; Indonesische Voetbal Bond Magelang (IVBM) E.A Mangindaan (saat itu masih menjadi siswa HKS/Sekolah Guru, juga Kapten Kes.IVBM) Soerabajashe Indonesische Voetbal Bond (SIVB) diwakili Pamoedji. Dari pertemuan tersebut maka, lahirlah PSSI (Persatoean Sepakraga Seloeroeh Indonesia) nama PSSI ini diubah dalam kongres PSSI di Solo 1950 menjadi Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia yang juga menetapkan Ir. Soeratin sebagai Ketua Umum PSSI.
Begitu PSSI terbentuk, Soeratin dkk segera menyusun program yang pada dasarnya “menentang” berbagai kebijakan yang diambil pemerintah Belanda melalui NIVB. PSSI melahirkan “stridij program” yakni program perjuangan seperti yang dilakukan oleh partai dan organisasi massa yang telah ada. Kepada setiap bonden/perserikatan diwajibkan melakukan kompetisi internal untuk strata I dan II, selanjutnya di tingkatkan ke kejuaraan antar perserikatan yang disebut “Steden Tournooi” dimulai pada tahun 1931 di Surakarta .
Kegiatan sepakbola kebangsaan yang digerakkan PSSI , kemudian menggugah Susuhunan Paku Buwono X, setelah kenyataan semakin banyaknya rakyat pesepakbola di jalan – jalan atau tempat – tempat dan di alun – alun, di mana Kompetisi I perserikatan diadakan. Paku Buwono X kemudian mendirikan stadion Sriwedari lengkap dengan lampu, sebagai apresiasi terhadap kebangkitan “Sepakbola Kebangsaan” yang digerakkan PSSI. Stadion itu diresmikan Oktober 1933. Dengan adanya stadion Sriwedari ini kegiatan persepakbolaan semakin gencar.
Lebih jauh Soeratin mendorong pula pembentukan badan olahraga nasional, agar kekuatan olahraga pribumi semakin kokoh melawan dominasi Belanda. Tahun 1938 berdirilah ISI (Ikatan Sport Indonesia), yang kemudian menyelenggarakan Pekan Olahraga (15-22 Oktober 1938) di Solo.
Karena kekuatan dan kesatuan PSSI yang kian lama kian bertambah akhirnya NIVB pada tahun 1936 berubah menjadi NIVU (Nederlandsh Indische Voetbal Unie) dan mulailah dirintis kerjasama dengan PSSI. Sebagai tahap awal NIVU mendatangkan tim dari Austria “Winner Sport Club “ pada tahun 1936.
Pada tahun 1938 atas nama Dutch East Indies, NIVU mengirimkan timnya ke Piala Dunia 1938, namun para pemainnya bukanlah berasal dari PSSI melainkan dari NIVU walaupun terdapat 9 orang pemain pribumi / Tionghoa. Hal tersebut sebagai aksi protes Soeratin, karena beliau menginginkan adanya pertandingan antara tim NIVU dan PSSI terlebih dahulu sesuai dengan perjanjian kerjasama antara mereka, yakni perjanjian kerjasama yang disebut “Gentelemen's Agreement” yang ditandatangani oleh Soeratin (PSSI) dan Masterbroek (NIVU) pada 5 Januari 1937 di Jogyakarta. Selain itu, Soeratin juga tidak menghendaki bendera yang dipakai adalah bendera NIVU (Belanda). Dalam kongres PSSI 1938 di Solo, Soeratin membatalkan secara sepihak Perjanjian dengan NIVU tersebut.
Soeratin mengakhiri tugasnya di PSSI sejak tahun 1942, setelah sempat menjadi ketua kehormatan antara tahun 1940 – 1941, dan terpilih kembali di tahun 1942.
M asuknya balatentara Jepang ke Indonesia menyebabkan PSSI pasif dalam berkompetisi, karena Jepang memasukkan PSSI sebagai bagian dari Tai Iku Kai, yakni badan keolahragaan bikinan Jepang, kemudian masuk pula menjadi bagian dari Gelora (1944) dan baru lepas otonom kembali dalam kongres PORI III di Yogyakarta (1949).
•  Perkembangan PSSI
Pasca Soeratin ajang sepakbola nasional ini terus berkembang walaupun perkembangan dunia persepakbolaan Indonesia ini mengalami pasang surut dalam kualitas pemain, kompetisi dan organisasinya. Akan tetapi olahraga yang dapat diterima di semua lapisan masyarakat ini tetap bertahan apapun kondisinya. PSSI sebagai induk dari sepakbola nasional ini memang telah berupaya membina timnas dengan baik, menghabiskan dana milyaran rupiah, walaupun hasil yang diperoleh masih kurang menggembirakan.
Hal ini disebabkan pada cara pandang yang keliru. Untuk mengangkat prestasi Timnas, tidak cukup hanya membina Timnas itu sendiri, melainkan juga dua sektor penting lainnya yaitu kompetisi dan organisasi, sementara tanpa disadari kompetisi nasional kita telah tertinggal.
Padahal di era sebelum tahun 70-an, banyak pemain Indonesia yang bisa bersaing di tingkat internasional sebut saja era Ramang dan Tan Liong Houw, kemudian era Sucipto Suntoro dan belakangan era Ronny Pattinasarani.
Dalam perkembangannya PSSI sekarang ini telah memperluas jenis kompetisi dan pertandingan yang dinaunginya. Kompetisi yang diselenggarakan oleh PSSI di dalam negeri ini terdiri dari :
•  Divisi utama yang diikuti oleh klub sepakbola dengan pemain yang berstatus non amatir.
•  Divisi satu yang diikuti oleh klub sepakbola dengan pemain yang berstatus non amatir.
•  Divisi dua yang diikuti oleh klub sepakbola dengan pemain yang berstatus non amatir.
•  Divisi tiga yang diikuti oleh klub sepakbola dengan pemain yang berstatus amatir.
•  Kelompok umur yang diikuti oleh klub sepakbola dengan pemain:
•  Dibawah usia 15 tahun (U-15)
•  Dibawah usia 17 tahun (U-170
•  Dibawah Usia 19 tahun (U-19)
•  Dibawah usia 23 tahun (U-23)
•  Sepakbola Wanita
•  Futsal.
PSSI pun mewadahi pertandingan – pertandingan yang terdiri dari pertandingan di dalam negeri yang diselenggarakan oleh pihak perkumpulan atau klub sepakbola, pengurus cabang, pengurus daerah yang dituangkan dalam kalender kegiatan tahunan PSSI sesuai dengan program yang disusun oleh PSSI. Pertandingan di dalam negeri yang diselenggarakan oleh pihak ketiga yang mendapat izin dari PSSI. Pertandingan dalam rangka Pekan Olahraga Daerah (PORDA) dan pekan Olah Raga Nasional (PON). Pertandingan – pertandingan lainnya yang mengikutsertakan peserta dari luar negeri atau atas undangan dari luar negeri dengan ijin PSSI.
Kepengurusan PSSI pun telah sampai ke pengurusan di tingkat daerah – daerah di seluruh Indonesia . Hal ini membuat Sepakbola semakin menjadi olahraga dari rakyat dan untuk rakyat.
Dalam perkembangannya PSSI telah menjadi anggota FIFA sejak tanggal 1 November 1952 pada saat congress FIFA di Helsinki. Setelah diterima menjadi anggota FIFA, selanjutnya PSSI diterima pula menjadi anggota AFC (Asian Football Confederation) tahun 1952, bahkan menjadi pelopor pula pembentukan AFF (Asean Football Federation) di zaman kepengurusan Kardono, sehingga Kardono sempat menjadi wakil presiden AFF untuk selanjutnya Ketua Kehormatan.
Lebih dari itu PSSI tahun 1953 memantapkan posisinya sebagai organisasi yang berbadan hukum dengan mendaftarkan ke Departement Kehakiman dan mendapat pengesahan melalui SKep Menkeh R.I No. J.A.5/11/6, tanggal 2 Februari 1953, tambahan berita Negara R.I tanggal 3 Maret 1953, no 18. Berarti PSSI adalah satu – satunya induk organisasi olahraga yang terdaftar dalam berita Negara sejak 8 tahun setelah Indonesia merdeka.
Baca Selanjutnya - Sejarah Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI)

Sejarah Bayern Munchen EV

Nama: FC Bayern München
Berdiri: 1900
Stadion: Allianz Arena
Kapasitas: 69,901
Liga: Bundesliga
Presiden: Franz Beckenbauer
Pelatih kepala: OmarHitzfeld
Manajer: Uli Hoeness
Fan Clubs: Lebih dari1900

Sejarah
Setelah pertikaianan antara manajemen club danpemain dari MTV 1879 Muenchen di bar “Gisela” di Schwabing, 11 pemain memutuskan untuk memisahkan diri dan membentuk klub sendiri dibawah manajemen Franz John pada27/02/1900. Nama yang dipilih untuk klub yang baru adalah FC Bayern Muenchen. Ini adalah awal dari cerita sukses yang unik.
Kemenangan ditahun 1932  di Nuremberg pada final melawan Eintracht Frankfurt adalah kemenangan pertama dari total 20 gelar kemenangan. FC Bayern Muenchen tidak ikut saat Bundesliga dibentuk. Namun ditahun1965, klub ini dipromosikan dan menjadi nomor tiga pada musim berikutnya dan sejak saat itu menjadi anggota tetap di Bundesliga, memenangkan 21 gelar kemenangan Bundesliga dan menempatkan klub ini diurutan utama dari Bundesliga. Sejauh ini, FC Bayern Muenchen adalah klub tersukses.
Seratus tahun pertama Bayern Muenchen – Sejarah dan kisah suksesnya dimulai dan diakhiri dengan nama Franz. Apakah ini suatu kebetulan bahwa Franz John yang mendirikan FC Bayern dan seabad kemudian, Franz yang berbeda, kali ini Beckenbauer yang memimpin Bayern Menchen menjadi klub yang disegani dan ideal dengan setumpuk gelar dibelakangnya di abad yang baru, sebagai presidennya.
Banyak hal yang membedakan masa dulu dan sekarang. Franz John mendirikan dan membangun Bayern dari nol dan relatif senang dengan hasil kemenangan 7-1 Bayern dalam pertandingan pertamanya melawan tim sebelumnya, MTV 1879. Tapi John juga memberikan klub yang “karismatik” ini dengan keunikan pertamanya.
Pada awal mulanya, orang mengenal sebagai FC Bayern sebagai Bayern, kemudian sebagai Schwabinger Bayern, karena dilihat dari topi unik para pemainnya. Pada masanya, Franz Beckenbauer telah membantu Bayern Muenchen menjadi seperti dirinya saat ini: klub internasional dengan jutaan penggemar, sebuah institusi yang menjangkau sampai jauh diluar persepakbolaan Jerman.
Tidak pernah dalam impiannya yang tergila sekalipun Franz John membayangkan bahwa timnya akan menjadi juara Jerman, juara Piala Eropa dan bahkan pemenang kejuaaraan antar klub internasional.
Baca Selanjutnya - Sejarah Bayern Munchen EV

Sabtu, 11 Desember 2010

EPL (England Primer League)

Tak bisa dipungkiri bahwa Liga Premier merupakan salah satu kompetisi sepakbola paling atraktif dan bergengsi di dunia saat ini. Betapa tidak, Liga sepakbola profesional yang bergulir di Tanah Britania ini ditonton oleh sekitar 500 juta fans di seluruh dunia dan mendatangkan keuntungan dari segi bisnis dan finansial.
Secara istilah Liga Premier kini disebut Barclay Premier League untuk alasan sponsorship. Ada pula yang menyebut kompetisi Premiership atau English Premier League (EPL). Liga Premier sendiri sebenarnya baru bergulir sejak 1992, tetapi cikal bakalnya berasal The Football League, liga sepakbola tertua di dunia.
Sebagai liga profesional yang menempati kasta teratas di sistem kompetisi Inggris, Liga Premier hanya dihuni dua puluh klub setiap musimnya. Dalam lima belas musim terakhir, tercatat hanya empat klub ternama yang pernah mencicipi manisnya gelar juara yakni Arsenal (tiga kali), Blackburn Rovers (sekali), Chelsea (dua kali) serta Manchester United (sembilan kali). The Red Devils atau Manchester United saat ini berstatus sebagai juara bertahan setelah musim lalu menghentikan dominasi Chelsea yang dua kali berturut-turut memenanginya pada musim 2004-05 dan 2005-06.
Sebagai liga elit, EPL memang begitu gemerlap dan glamor sehingga menyedot perhatian seluruh belahan dunia. Tetapi jika merunut sejarah, kelahiran liga ini justru dilatarbelakangi situasi memprihatinkan yang melanda persepakbolaan Inggris.
Pada 1980-an sepakbola Inggris mencapai titik yang terendah. Banyak stadion yang rusak sehingga para suporter harus menonton dengan fasilitas buruk selain juga hooliganisme begitu mengakar. Situasi buruk ini mengalami puncaknya saat klub-klub Inggris dilarang ikut serta dalam kompetisi Eropa menyusul pecahnya Tragedi Heysel pada 1985.
Saat itu, The Football League masih mewadahi kompetisi resmi sejak 1888, dan Liga Divisi Satu adalah level tertinggi sistem tersebut. Kendati sudah hadir sejak lama, The Football League justru jauh tertinggl dibanding kompetisi negeri tetangga seperti Liga Serie A Italia atau La Liga Sepanyol. Itu bisa dilihat dari jumlah penonton yang hadir di stadion, pendapatan klub, serta banyaknya pemain top Inggris yang bermain di luar negeri.
Lalu angin perubahan pun mulai terasa di awal 1990-an seiring prestasi gemilang Inggris di kancah Piala Dunia 1990, di mana skuad “Three Lions mencapai babak semifinal. Kondisi pun kian kondusif setelah Uni Sepakbola Eropa (UEFA) mencabut larangan buat klub-klub Inggris tampil di kompetisi Eropa pada 1990.
Di awal tahun ini pula, Inggris mulai membenahi industri sepakbolanya menyusul dipublikasikannya Taylor Report berkenaan standar keselamatan penonton di stadion. Report ini juga memuat proposal renovasi besar-besaran stadion di Inggris menjadi all-seater.
EPL pun akhirnya digulirkan untuk pertamakali pada musim 1992-93 dengan diikuti 22 klub. Gol pertama dicetak oleh Brian Deane yang membawa Sheffield United menang atas Manchester United 2-1. Oleh sebab peraturan FIFA, yang mengharuskan liga domestik mengurangi jumlah pertandingannya, klub peserta EPL dirampingkan menjadi 20 tim pada 1995. Pada saat itu, EPL memberlakukan degradasi untuk empat klub terbawah di akhir musim. Sedangkan dua tim teratas dari divisi satu mendapat hak promosi.
Pada 8 Juni 2006, FIFA meminta seluruh liga Eropa mengurangi jumlah klub peserta menjadi 18 sejak musim 2007/08. Namun Liga Premier tidaK merespon instruksi tersebut dan tetap mengikutsertakan 20 klub di divisi Premier. Dengan 20 buah klub peserta, Liga Premier mewajibkan setiap klub bertemu dengan klub lain dua kali dalam satu musim. Sekali untuk pertandingan di kandang (home) dan sekali di kandang lawan (away) dengan total pertandingan sebanyak 38 untuk setiap tim.
Tim yang menang mendapat 3 poin, sedangkan seri mendapat 1 poin dan kalah tak diberi poin. Peringkat tim disusun berdasarkan jumlah poin di klasemen, selain juga memperhitungkan selisih gol dan produktivitas gol. Tiga tim terbawah pada akhir musim harus mengalami degradasi ke Divisi Satu (Football League Championship). Tiga tempat di Liga Premier kemudian akan diisi oleh dua tim teratas di Divisi Satu serta pemenang babak playoff yang diikuti tim peringkat tiga hingga enam Divisi satu.
Baca Selanjutnya - EPL (England Primer League)

Real Madrid

Info Tim
Berdiri: 1902
Alamat: C/ Concha Espina, 1 Spain
Ketua: Florentino Pérez
Direktur: Miguel Pardeza
Stadion: Santiago Bernabeu

Sejarah

Raksasa Pelaku Sejarah
Selama lebih satu abad Real Madrid tak sekadar membangun tradisi sebagai raksasa dengan banyak gelar juara dan rekor, tapi memberi kontribusi bagi pengembangan sepakbola Spanyol, Eropa, dan dunia.
Real Madrid mungkin klub dengan sejarah paling panjang. Mereka tak hanya sarat prestasi, tapi banyak melahirkan inovasi, dan peletak dasar industri sepakbola Eropa.
Tidak keliru jika FIFA menempatkannya sebagai klub paling sukses sepanjang abad ke-20, dengan 31 gelar Primera Liga Spanyol, 16 Piala Spanyol, sembilan gelar Piala dan Liga Champions, dan dua trofi Piala UEFA. Madrid adalah founding member FIFA, pendiri G-14 — organisasi klub-klub terkemuka Eropa yang kini tukar nama menjadi Asosiasi Klub Eropa.
Selama lebih satu abad Real Madrid dikenal dengan dua nama lain; Los Merengues dan Los Blancos. Namun kedua julukan itu sempat hilang, ketika di tahun 1980-an wartawan Julio César Iglesias mempopulerkan nama La Quinta del Buitre. Lalu di masa kepemimpinan Florentinao Perez (2000-2006), Real Madrid dikenal dengan nama Los Galacticos.
La Quinta del Buitre mengacu pada sosok Emilio Butragueno yang tampil tak ubahnya burung pemakan bangkai, serta empat rekan yang menopangnya; Miguel Pardeza, Manuel Sanchiz Hontiyuelo, Michel, dan Martin Vasquez. Nama ini masih digunakan meski Pardeza meninggalkan klub, dan memperkuat Real Zaragoza tahun 1986. Awal 1990-an, julukan ini lenyap bersamaan dengan perginya Butragueno, Michel, dan Martin Vasaquez.
Julukan Los Galacticos mengacu pada bintang-bintang yang diboyong selama rejim Florentino Perez; Luis Figo, Roberto Carlos, Zinedine Zidane, Ronaldo, David Beckham, serta satu bintang lokal Raul Gonzales. Untuk semua itu, Perez berani melakukan tindakan kontroversial; salah satunya memboyong Figo dari Barcelona — seteru abadinya — dengan harga tertinggi. Tak berapa lama kemudian Madrid menggulingkan rekor pemain termahal Figo, ketika memboyong Zidane dari Juventus.
David Beckham diboyong untuk meningkatkan penjualan merchandise, dan mendongkrak brand nama Real Madrid. Sampai saat ini era Los Galasticos masih menjadi perdebatan; berhasil atau tidak. Yang pasti, sebelum Beckham datang, Galacticos masih bisa meraih satu gelar domestik dan trofi Liga Champions. Setelah itu selama tiga musim Madrid tidak memenangkan apa pun.

Sejarah singkat
Sebelum 1897, penduduk Madrid tak mengenal sepak bola. Olahraga ini diperkenalkan sejumlah profesor dan pelajar Institución Libre de Enseñanza, dengan mendirikan Football Club Sky tahun 1897, yang bermain setiap Minggu pagi di Moncloa.
Klub terpecah menjadi dua di tahun 1900; New Foot-Ball de Madrid dan Club Español de Madrid. Dua tahun kemudian Club Español de Madrid terpecah lagi, dan menghasikan pembentukan Madrid Football Club pada 6 Maret 1902.
Setelah tiga tahun berdiri, Madrid FC memenangkan gelar pertamanya dengan mengalahkan Athletic Bilbo di final Piala Spanyol. Klub ini pula yang menjadi pendiri Asosiasi Sepakbola Spanyol pada 4 Januari 1909. Saat itu klub dipimpin Adolfo Meléndez.
Tahun 1920, klub berganti nama menjadi Real Madrid. Adalah Raja Alfonso yang memberi nama Real, atau Royal, kepada klub itu. Sembilan tahun kemudian liga sepakbola Spanyol pertama didirikan. Si Putih meraih gelar Primera Liga Spanyol pertama tahun 1931, tahun berikut meraihnya lagi, dan menjadi klub pertama yang dua kali berturutan meraih gelar liga.
Tahun 1945 Santiago Bernabeu Yeste menjadi presiden. Di bawah kepemimpinannya Stadion Santiago Bernabeu dan Ciudad Deportiva dibangun kembali, setelah rusak pada perang sipil. Tahun 1953, Bernabeu memperkenalkan strategi memboyong pemain berkelas dunia dari luar negeri. Salah satunya, dan yang paling terkenal, adalah Alfredo di Stéfano. Jadilan Real Madrid klub multinasional pertama di dunia.
Tahun 1955, terinspirasi tulisan Gabriel Hanot — wartawan dan editor L’Equipe mengenai pembentukan Copa Latina, turnamen yang melibatkan klub-klub Prancis, Spanyol, Portugal, dan Italia — Bernabeu bertemu Bedrignan dan Gusztáv Sebes di Hotel Ambassador di Paris, dan membentuk turnamen yang kini bernama Liga Champions.
Madrid mendominasi Piala Champions dengan meraih trofi itu tahun 1956 sampai 1960, dan berhak atas trofi original dan hak mengenakan simbol UEFA sebagai penghargaan. Tahun 1966, Madrid memenangkan Piala Champions kali keenam dengan mengalahkan FK Partizan 2-1 di final. Saat itu Madrid telah benar-benar menjadi tim dengan pemain dari berbagai kebangsaan, dan dijuluki Ye-Ye Team.
Ye-Ye berasal dari yeah, yeah, yeah, chorus lagu Beatles berjuluk She Loves You, karena sebelum laga empat anggota Real Madrid berpose dengan pakaian Beatles dan wigs di surat kabar Dario Marca. Generasi Ye-ye juga mencapai final Piala Champions 1962 dan 1964, tapi gagal menjuarainya.
El Derbi madrileño
Fans Real Madrid melihat Atletico Madrid sebagai viable rival. Meski didirikan tiga pelajar Basque di tahun 1903, Atletico Madrid populer karena didukung para pembelot dari Marid FC. Namun bukan itu yang membuat hubungan fans kedua tim tegang sepanjang massa. Pendukung Madrid berasal dari kelas menengah, fans Atletico kebanyakan dari kelas pekerja.
Keduanya bertemu kali pertama pada 21 February 1929. Madrid memenangkannya. Rivalitas keduanya menyita perhatian internasional ketika di tahun 1959 bertemu di semifinal Piala Champions. Madrid memenangkan leg pertama 2-1 di Bernabeu, tapi kalah 1-0 di Metropolitano. Laga diulang, dan Madrid menang 2-1.

Stadion
Real Madrid beberapa kali pindah stadion. Mereka pernah bermain di Campo de O’Donnell selama enam tahun, sejak 1912. Lalu pindah ke Campo de Ciudad Lineal, yang hanya berkapasitas 8,000 penonton.
Pada 17 Mei 1923, Madrid pindah Estadio Chamartín, yang berkapasitas 22.500 penonton. Dua dekade kemudian, Santiago Bernabeu Yeste melihat Estadio Chamartín tak layak lagi. Sebuah stadion baru dibangun, dan diresmikan pada 14 Desember 1947. Stadion itulah yang saat ini dikenal sebagai Stadion Santiago Bernabeu.
Stadion semula mampu menampung 120 ribu penonton, tapi dimordenisasi dengan tidak boleh ada penonton berdiri, menjadi berkapasitas 80.354 kursi.
Pada 9 Mei 2006, Stadion Alfredo Di Stefano diresmikan. Di tempat inilah Madrid menjalani latihan. Stadion ini berkapasitas 5.000 penonton, dan fans hanya menyaksikan tim mereka berlatih.
Baca Selanjutnya - Real Madrid

Kamis, 09 Desember 2010

FC Barcelona


Klub yang mempunyai motto 'El Barca Es Mas Que Un Club' Barcelona bukan hanya sekedar klub, didirikan oleh 12 orang yang dipimpin Joan Gamper pada tanggal 29 Nopember 1899 di Katalonia.

Barcelona merupakan cerminan sikap politik sayap kiri Spanyol, sikap kaum tertindas, sebuah bangsa (Katalonia) yang hanya akan menjadi bagian dari sebuah negara.

Melalui Barcelona inilah orang Katalonia ingin menunjukkan kelebihan mereka dari penjajah Spanyol. Terutama jika klub ini berhadapan dengan Real Madrid, yang sejak tahun 1930-an jamannya Jendral Franco merupakan klub favorit pemerintah Spanyol, klub ini mempunyai semboyan 'Boleh kalah dengan klub lain, asal tidak dengan Real Madrid'.

Manuel Vazquez Montalban, seorang penulis terkenal dari Spanyol menyebutkan, Barcelona sebagai senjata pamungkas bagi sebuah bangsa tanpa negara.

Karena misi yang dianggap suci oleh orang Katalonia itulah, Barcelona selalu menjaga kemurnian tujuan klub. Mereka tidak mau disamakan dengan klub lain, dan tidak mau tunduk dengan nilai-nilai komersial. Karena itulah sampai sekarang Barcelona merupakan satu-satunya klub yang tidak mengijinkan kostumnya dipasangi iklan.

Barcelona merupakan satu-satunya klub di Eropa yang presidennya dipilih oleh pemegang tiket musiman (pendukung paling murni), bukan pula oleh dewan direktur dan bukan pemegang modal. Calon Presiden klub berdebat di televisi, berkampanye mengajukan program layaknya pemilihan Presiden sebuah negara.

Klub ini dijuluki 'Barca' dan 'Los Azulgranas' karena berkostum warna biru dan merah tua, yang konon warna biru merah secara sengaja diambil dari bendera Prancis sebagai bentuk perlawanan terhadap pemerintahan Spanyol di Madrid.

Klub ini juga pernah dihuni pemain-pemain kelas dunia seperti: Johan Cruyff, Maradona, Ronald Koeman, Gary Lineker, Rivaldo, Luis Figo dan juga sang fenomenal Ronaldo.

DATA KLUB

Nama lengkap : Barcelona Foot Ball Club
Julukan : Barca, Los Azulgranas
Berdiri : 29 Nopember 1899
Stadion : Nou Camp, Barcelona-Spanyol
Kapasitas : 98.600 penonton
Kostum : Garis-garis Merah Biru-Biru (Kandang), Oranye-Hitam (Tandang)
Presiden : Joan Laporta Estruch
Pelatih : Josep Guardiola
Baca Selanjutnya - FC Barcelona

Selasa, 07 Desember 2010

10 Stadion Sepakbola Terbaik & Termegah di Dunia

estadio%20azteca 10 Stadion Sepakbola Terbaik & Termegah di Dunia
10. Estadio Azteca, Mexico City, Mexico
Stadion ini menjadi saksi sejarah Piala Dunia tahun 1970 dan 1986. Di lapangan sepakbola ini, Pele pernah menunjukkan kepiawaiannya mengocok bola dan mengecoh lawan. Pele berhasil membawa Brazil menjadi juara Piala Dunia 1970, dengan mengalahkan Italia 4-1. Tahun 1986, Diego Maradona menampilkan salah satu permainan terbaiknya. Saat itu, Argentina berhasil melibas Jerman.
Barcelona%20Camp%20nou%20Staldium 10 Stadion Sepakbola Terbaik & Termegah di Dunia
9. Nou Camp, Barcelona, Spanyol
Lapangan ini berdiri pada 1957 dengan menghabiskan dana AS juta. Nou Camp adalah lapangan sepakbola terbesar di Eropa, dengan kapasitas 120.000 penonton dan menjadi tuan rumah penyelenggaraan Piala Dunia 1982.
oldtrafford2 10 Stadion Sepakbola Terbaik & Termegah di Dunia
8. Old Trafford, Manchester, Inggris
Ini adalah salah satu stadion yang tak pernah luput dari huru-hara. Oleh sebab itu, jangan heran bila pada hari H pertandingan, aparat polisi mengelilingi seluruh penjuru stadion ini. Maklum saja, dari 68.000 tempat duduk yang tersedia, hanya 3.000 kursi yang disediakan untuk supporter lawan. Alhasil, mereka yang tak kebagian tempat duduk, banyak yang kecewa dan melampiaskannya dengan marah-marah. Jangan heran kalau MU selalu menang bila bertanding disini.
santiago bernabeu 10 Stadion Sepakbola Terbaik & Termegah di Dunia
7. Estadio Santiago Bernabeu, Madrid, Spanyol
Real Madrid adalah satu dari kesebelasan sepakbola tertua di Eropa. Walau sudah terbentuk sejak 1902, tapi Real Madrid belum memiliki “kandang” sendiri sampai akhirnya lahir Stadion Chamartin 1924. Sayang, Chamartin hancur akibat perang sipil Spanyol, dan pemerintah setempat kemudian mendirikan Santiago Bernabeu di atas tanah tersebut pada 1947. Stadion ini menjadi tempat diselenggarakannya final Piala Dunia 1982. Kini, stadion ini sedang dimodifikasi dan diharapkan selesai pada 2005. Renovasinya dilakukan secara besar-besaran, tapi tak akan mengurangi keunikan dan sejarah yang telah dibuat.
LouisII4 10 Stadion Sepakbola Terbaik & Termegah di Dunia
6. Louis II, Monte Carlo, Monaco
Stadion yang dimaksud adalah versi baru dari Stadion Louis II, yang dulu dibangun 1937. Stadion ini adalah relokasi stadion itersebut, dan diresmikan pada 1985. Stadion yang memiliki arsitektur khas Monaco ini, memiliki kapasitas tempat duduk untuk 200.000 orang, dan merupakan salah satu stadion yang paling nyaman di Eropa.
maracana 10 Stadion Sepakbola Terbaik & Termegah di Dunia
hall maracana 10 Stadion Sepakbola Terbaik & Termegah di Dunia
5. Maracana, Rio De Janeiro, Brazil
Semua orang Brazil nampaknya menyuaki sepakbola. Tak heran bila parlemen setempat membuat stadion dengan kapasitas 125.000 kursi ini. sayang, tempat itupun nampaknya masih harus diperluas. Stadion yang sengaja dibangun untuk kepentingan Piala Dunia 1950 ini, kewalahan menampung 200.000 fans dua kesebelasan yang bertanding pada Piala Dunia 1950 disana. Stadion bersejarah ini menghabiskan AS juta untuk biaya renovasi.
13125 ori giuseppe meazza san siro  10 Stadion Sepakbola Terbaik & Termegah di Dunia
4. San Siro, Milan, Italia
Di Itali, orang tak bisa memisahkan San Siro dari sepakbola. Rumah kesebelasan Inter Milan dan AC Milan ini, adalah satu dari sedikit tempat di Itali untuk olahraga. Stadion ini memiliki kapasitas 80.000 kursi dengan penataan cahaya yang luar biasa cantiknya. Disana terdapat VIP lounge dan bar khusus penggemar fanatik setempat.
stadio olimpico roma inside 10 Stadion Sepakbola Terbaik & Termegah di Dunia
3. Stadio Olimpico, Rome, Italia
Italy suda dua kali menjadi penyelenggara Piala Dunia. Pertama, tahun 1934, Piala Dunia diselenggarakan di Stadio Del PFN, dan yang kedua, yakni final Piala Dunia 1990 di stadion ini. Stadion ini juga menjadi saksi sejarah gagalnya kesebelasan AS Roma meraih gengsi melalui finalti melawan Liverpool pada 1984. Pada Juni 2001, jutaan miliar dolar disuntikkan untuk renovasi stadion tersebut.
Azadi Stadium 10 Stadion Sepakbola Terbaik & Termegah di Dunia
2. Azadi, Teheran, Iran
Dari namanya, Anda mungkin mengira Iran bukan tempat yang ideal untuk berbulan madu, padahal negara ini memiliki banyak tempat yang indah, termasuk stadion yang mampu menampung 100.000 penonton. Stadion ini pernah digunakan untuk Asian Games 1974.
dome1 10 Stadion Sepakbola Terbaik & Termegah di Dunia
y 1 10 Stadion Sepakbola Terbaik & Termegah di Dunia
1. International Stadium Yokohama, Yokohama, Jepang
Tahun 2002 menjadi sejarah karena Piala Dunia, untuk pertama kali dilangsungkan di Asia, dan diselenggarakan oleh dua negara Asia sekaligus. Stadion yang dibangun dengan biaya 60 milar Yen ini mampu menampung 70.000 penonton. Keistimewaan stadion ini adalah diselimuti oleh rumput jepang yang hijau alami, yang dipelihara secara khusus. Stadion ini memiliki jaringan pipa air panas yang ditanam di bawahnya, atap yang bisa dibuka dan ditutup, dua layar raksasa, 824 lampu dan dilengkapi alat untuk mengurangi bayangan
Baca Selanjutnya - 10 Stadion Sepakbola Terbaik & Termegah di Dunia

Senin, 06 Desember 2010

Duel Panas North West Derby

Jika di Spanyol ada El Classico (Madrid vs Barcelona), maka di Inggris ada North West Derby sebagai duel terpanas yang mempertemukan Liverpool dengan Manchester United. Kenapa disebut terpanas?
LiverpudlianSemua bermula ketika revolusi industri yang terjadi di dataran Inggris, ketika kedua kota yang terpisahkan sejauh 50 km ini menjadi lambang supremasi ekonomi dan saling membutuhkan satu sama lain. Manchester dengan industrinya sedangkan Liverpool dengan pelabuhannya.
Tetapi semuanya berubah ketika dibukanya kanal di kota Manchester pada tahun 1894.
Rivalitas itu kemudian berlanjut ke ranah sepakbola, di mana sangat jarang sekali ada transaksi yang melibatkan perpindahan langsung antar kedua tim pemilik 18 gelar juara liga ini.
Transfer terakhir terjadi bulan April 1964 ketika pemain United, Phil Chisnall pindah ke Anfield.
Sedangkan Allenby Chilton menjadi orang terakhir dalam sejarah transfer kedua kubu, yang terjadi pada bulan November 1938.
Selain itu, untuk menjaga kemungkin terburuk yaitu tawuran antar kedua fans yang terkenal ganas ini, FA selalu memilih waktu pertandingan adalah siang hari di mana untuk menghindari para die hard kedua klub ini menenggak alkohol.
Dan hari minggu, 25 Oktober 2009 kita bakal menyaksikan mantan pujaan The Kop yang saat ini menjadi bagian dari skuad Sir Alex Ferguson berkunjung ke Anfield.
Yang pasti, sambutan dari The Kop tidak akan ramah kepada Michael Owen. Terlebih setelah dirinya mengeluarkan pendapat yang dikutip dari The Daily Telegraph tanggal 7 Oktober lalu yang mengatakan bahwa Manchester United adalah klub terbesar di dunia.
Menilik dari performa terakhir, jelas Gary Neville dkk berada di atas. Tetapi dalam partai derby, semua hal yang bersifat teknis bisa hilang seketika.

Jadi siapakah jagoanmu?...
Baca Selanjutnya - Duel Panas North West Derby

El Clasico

Sejarah Singakat El Clasico Juga dikenal sebagai El Derbi Español atau El Classic, yang mengambarkan pertandingan liga Spanyol anatra Real Madrid dan Barcelona. Madrid dan Barcelona adalah dua klub terbesar di spanyol dan dua Klub inillah yang paling sukse diantara klub sepakabola di Spanyol.

Rivatilitas kedua klub ini tidak tumbuh di lapangan hijau, melainkan berawal dari rivalitas poltik yang dibangun sejak jaman Francisco Franco pada tahun  1934, dimana pada masa itu franco begitu menyiksa warga catalan (barcelona) karena warga catalan belum dengan tulus mereka bagian dari Spanyol. Rivatilitas lapangan hijau muncul setelah Franco lebih " menyayangi " Real Madrid. Mereka kadang-kadang diidentifikasi dengan lawan posisi politik, dengan Real Madrid dan Barcelona mewakili nasionalisme Spanyol dan nasionalisme Catalan masing-masing.

Persaingan kedua klub juga terlihat dalam hal transfer pemain, bahkan yang memicu El Clasico ini adalah tansfer pemain, nama pemain itu adalah Alfredo di Stefano pada tahun 1950. Kedua klub ini bertanding mendapatkan pemain ini, dan sama-sama mengklaim telah mendapata tanda tangan pemain dari Argentina ini. Perebutan Stefano dimenangkan oleh Madrid karena campur tangan jenderal Fransisco Franco.

Mulai sejak itu rivalitas barcelona dan real madrid terus terjadi, baik di dalam pertandingan, maupun bursa transfer pemain. Kedua klub ini saling merebut pemain. Bahakn penduduk spanyolpun terpecah dalam hal sebagai pendukung kedua klub ini.

Sebuah Survey yang dilakukan oleh Centro de Investigaciones Sociológicas pada tahun 2007, bahwa sekitar 32 % penduduk spanyol setia mendukun Reak Madrid, sednagkan untuk Barcelona ada sekita 25 %.

Sampai saat ini Barcelona dan Real Madrid sudah 209 kali bertanding, untuk sementara Barcelona unggul dnegan 85 kali menang sendangkan Madrid 82 kali , 42 diantaranya seri. Pertandingan berikutnya 17 April 2011 (Real Madrid – Barcelona) di kandang Madrid, dimana pda laga dikandnag barcelona 30 November 2010, barca menang 5-0 atas madrid.
Baca Selanjutnya - El Clasico

Jumat, 03 Desember 2010

10 Klub Sepakbola dengan Jumlah Fans Terbanyak di Facebook!

Siapa menurut perkiraan Anda, klub yang memiliki fans terbanyak di dunia? Jawabannya mungkin berkisar antara Manchester United, Barcelona, atau Real Madrid.

Tidak ada yang tahu secara pasti berapa jumlah fans tiap klub tersebut. Tapi dengan Facebook yang kini telah menjadi semacam KTP di dunia maya, kita bisa menghitung jumlahnya dalam sampel lebih kecil.

Ini dia daftar 10 klub dengan fans terbanyak di Facebook. Semua adalah halaman facebook resmi (official page) dari klub yang bersangkutan...

10.Olimpique De Marsille (600.402 fans)
9. AC Milan (1.143.639 fans)
8. Arsenal (1,.514.132 fans)
7. Chealsea (1.591.585 fans)
6. Galatasaray (2.458.618 fans)
5. Fenerbahce (2.548.425 fans)
4. Liverpool (2.993.859 fans)
3. Manchester United (3,.698.480 fans)
2. Real Madrid (4.470.165 fans)

Dan yang menjadi nomor satu adalah:

1. Barcelona (4.601.294 fans)

Ini hanyalah sampel kecil dari suporter yang familiar dengan facebook, jadi tidak melukiskan gambaran riil jumlah penggemar di dunia nyata. Jumlah fans dihitung per 26 September 2010, bisa saja berubah setelah tanggal tersebut.

Btw, sudahkah anda menjadi fans dari salah satu klub di atas?


Kalo Gw sich yg di posisi 4... The Reds,, Liverpool
Baca Selanjutnya - 10 Klub Sepakbola dengan Jumlah Fans Terbanyak di Facebook!
Zu Chi Hidayat © 2008. Design by :Yanku Templates Sponsored by: Tutorial87 Commentcute